Kolesistitis

No. ICPC-2 : D98 Cholecystitis/cholelithiasis No. ICD-10 : K81.9 Cholecystitis, unspecified Kompetensi : 3B

Masalah Kesehatan

Kolesistitis adalah reaksi inflamasi akut atau kronis dinding kandung empedu. Faktor yang mempengaruhi timbulnya serangan kolesistitis adalah stasis cairan empedu, infeksi kuman dan iskemia dinding kandung empedu.

Penyebab utama kolesistitis akut adalah batu kandung empedu (90%) yang terletak di duktus sistikus yang menyebabkan stasis cairan empedu.

Subjective

Keluhan

Kolesistitis akut:

  1. Demam

  2. Kolik perut di sebelah kanan atas atau epigastrium dan teralihkan ke bawah angulus scapula dexter, bahu kanan atau yang ke sisi kiri, kadang meniru nyeri angina pektoris, berlangsung 30-60 menit tanpa peredaan, berbeda dengan spasme yang cuma berlangsung singkat pada kolik bilier.

  3. Serangan muncul setelah konsumsi makanan besar atau makanan berlemak di malam hari.

  4. Flatulens dan mual

Kolesistitis kronik

  1. Gangguan pencernaan menahun

  2. Serangan berulang namun tidak mencolok.

  3. Mual, muntah dan tidak tahan makanan berlemak

  4. Nyeri perut yang tidak jelas disertai dengan sendawa.

Faktor risiko

  1. Wanita

  2. Usia >40 tahun

  3. Sering mengkonsumsi makanan berlemak

  4. Adanya riwayat kolesistitis akut sebelumnya.

Objective

Pemeriksaan fisik

  1. Ikterik bila penyebab adanya batu di saluran empedu ekstrahepatik

  2. Teraba massa kandung empedu

  3. Nyeri tekan disertai tanda-tanda peritonitis lokal, tanda Murphy positif

Pemeriksaan penunjang

Laboratorium darah menunjukkan adanya leukositosis

Assessment

Diagnosis klinis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.

Diagnosis banding

Angina pektoris, Apendisitis akut, Ulkus peptikum perforasi, Pankreatitis akut

Komplikasi

Gangren atau empiema kandung empedu, Perforasi kandung empedu, Peritonitis umum, Abses hepar

Plan

Penatalaksanaan

  1. Tirah baring

  2. Puasa

  3. Pemasangan infus

  4. Pemberian anti nyeri dan anti mual

  5. Pemberian antibiotik:

    • Golongan penisilin: Ampisilin injeksi 500mg/6jam dan Amoksilin 500mg/8jam IV, atau

    • Sefalosporin: Seftriakson 1 gram/ 12 jam, Sefotaksim 1 gram/8jam, atau

    • Metronidazol 500mg/8jam

Konseling dan edukasi

Keluarga diminta untuk mendukung pasien untuk menjalani diet rendah lemak dan menurunkan berat badan.

Rencana tindak lanjut

  1. Pada pasien yang pernah mengalami serangan kolesistitis akut dan kandung empedunya belum diangkat kemudian mengurangi asupan lemak dan menurunkan berat badannya harus dilihat apakah terjadi kolesistitis akut berulang.

  2. Perlu dilihat ada tidak indikasi untuk dilakukan pembedahan.

Kriteria rujukan

Pasien yang telah terdiagnosis kolesistitis dirujuk ke layanan sekunder (spesialis penyakit dalam) sedangkan bila terdapat indikasi untuk pembedahan pasien dirujuk pula ke spesialis bedah.

Peralatan

Laboratorium untuk pemeriksaan darah rutin

Prognosis

Prognosis umumnya dubia ad bonam, tergantung komplikasi dan beratnya penyakit.

Referensi

  1. Soewondo, P. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi ke 4. Jakarta: FK UI. 2006: Hal 1900-2.

  2. Panduan Pelayanan Medik Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM. 2004: Hal 240.

Last updated